Bagiku, memiliki profesi bukanlah hal utama,karena profesi hanyalah embel-embel dunia untuk membedakan peran seseorang di masyarakat atau tinggi rendahnya posisi seseorang di mata orang lain.
.
Yang terpenting bagiku adalah ketika peranku sebagai wanita di dunia sudah terpenuhi. Menjadi muslimah shalihah, menjadi istri yang taat, dan menjadi ibu peradaban adalah peran utama yang ingin aku kejar apapun profesiku.
.
Maka jangan heran jika profesiku terus berubah-ubah untuk mendukung peranku itu. Bisa jadi aku menjadi karyawan yang bekerja full-time bila keadaan ekonomi rumah tangga kita membutuhkan bantuan tambahan dariku. Bisa jadi aku tiba-tiba berhenti kerja karena kau dan anak-anak ternyata membutuhkanku untuk lebih banyak di rumah. Bisa juga aku menjadi mahasiswi lagi karena kau sedang memegang amanah berat yang membutuhkanku untuk menjadi asisten pribadimu dengan kemampuan tertentu. Atau bisa saja aku menjadi ustadzah karena lingkungan di sekitar rumah kita membutuhkan seorang guru ngaji.
.
Karena yang membuatku tersenyum adalah ketika melihatmu terbantu oleh keberadaanku. Yang membuatku lega adalah ketika ridhomu selalu menyertaiku. Yang membuatku bahagia adalah ketika anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang shaleh dan shalihah. Yang membuatku bangga adalah, ketika keluarga kecil kita menjadi bagian dari pilar yang turut membangun peradaban Islam di bumi Allah.
.
Suamiku, seperti halnya aku yang tak peduli apa profesiku, begitulah aku berfikir tentang dirimu. Kau hanya perlu menjadi dirimu sendiri dengan profesi yang kau mau.
.
Yang ingin ku ingin tahu hanyalah, apa cita-citamu bersama aku dan anak-anak kita, serta jalan mana yang kau pilih untuk membimbing aku dan anak-anak kita menuju Jannah Nya. Dengan begitu, aku akan mengambil porsiku untuk mendukungmu.
.
Karena pada akhirnya, yang kuinginkan adalah membersamai mimpimu.
.
Putra Bagas
Author & Editor
Jangan bosan belajar, ambilah ilmu disetiap pengalaman. karena mencari ilmu itu wajib hukumnya, bagi tiap - tiap orang islam. Baik itu ilmu Akhirat maupun ilmu dunia.
0 komentar:
Posting Komentar